pegas

DASAR TEORI    
     Suatu pegas diberi beban dan diberi simpangan akan menciptakan suatu gerak harmonis. Gerakan harmonis itu terjadi karena dipengaruhi oleh gaya yang berasal dari pegas. Gaya tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu faktor dari besarnya jarak simpangan yang diberikan pada pegas dan oleh faktor nilai tetapan pegas itu sendiri.
     Apabila sebuah benda bergerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan, maka gerakan tersebut disebut getaran harmonis atau biasa diesebut getaran selaras. Gerakan yang terjadi pada pegas merupakan getaran selaras, karaena suatu pegas yang diberi simpangan akan bergerak bolak-balik melewati titk kesetimbangan.
Menurut hukum imperis Hooke, gaya yang bekerja pada pegas akan sebanding dengan besarnya simpangan yang terjadi atau dinyatakan dengan:
F     =  k x               x   =  simpangan  (m)
       m g  =  k x                k   =  tetapan pegas  (N/m)
                               F   =  gaya pegas (N)
                                    m  =  massa beban  (kg)
 Setiap pegas memiliki konstanta/tetapan, yang besarnya bervariasi, bergantung pada bahan dan banyaknya lilitan pegas tersebut. Tetapan pegas ini menyatakan besarnya gaya yang diperlukan untuk meregangkan atau memendekkan pegas sepanjang satu satuan panjang.
Untuk mencari nilai ketetapan pegas dapat dilakukan dengan 2 cara :
1. Cara Statis
Apabila suatu pegas dengan tetapan pegas k diberi beban W, maka ujung pegas akan bergeser sepanjang x sesuai dengan persamaan :  mg = kx
2. Cara Dinamis
Apabila pegas yang telah diberi beban tadi dihilangkan bebannya maka pegas akan mengalami getaran selaras dengan periode :
Dimana :  m = massa beban
                  g = percepatan gravitasi bumi (9,8 m/s2)
                 T = Periode
Catatan : bila tanpa  beban persamaan periode tetap  berlaku  karena  ember dapat dianggap sebagai beban.   
Bila digunakan 2 beban maka didapat :
Dimana : W1 = berat pembebanan ke 2  tanpa pegas & ember
               W2  = berat pembebanan ke 1  tanpa pegas & ember
                T1  = Periode pembebanan ke 1
               T2   = Periode pembebanan ke 2
               T0  = Periode tanpa pembebanan
Persamaan tersebut didapat dari penjabaran berikut:
ebookfisika.blogspot.co.id
    Teknik untuk menurunkan rumus periode pegas adalah sederhana, yaitu hanya dengan menyamakan gaya pemulih dan gaya dari hukum II Newton F = m.ay dengan ay = -w2y adalah percepatan gerak harmonik.  Gaya pemulih pada pegas adalah F = -ky sehingga kita peroleh :
dengan : m = massa beban (kg),
               k = tetapan pegas ( N/m)
               T = Periode pegas (s)
Sedangkan frekuensi pegas adalah kebalikan dari periode :

Definisi untuk periode adalah waktu yang diperlukan beban untuk menempuh satu getaran, sedangkanfrekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan beban dalam satu sekon.
Untuk menentukan tetapan pegas k yang jumlahnya lebih dari satu dan dihubungkan satu dengan yang lainnya, maka harga k total dapat dicari dengan :
Referensi : https://ebookfisika.blogspot.co.id/2015/12/praktikum-tetapan-pegas.html
Anda sedang membaca Artikel tentang pegas, jika Anda menyukai Artikel di blog ini, silahkan masukkan email Anda dibawah ini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel baru.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

 
© 2014 - 2015 Cyberdark Blog
Designed by CyberdarkBlog Cooperated with Duy Pham
SMPIT Al - Masykar Bina Insani
Like FP Cyberdark Blog yah